Membangun Kemandirian melalui Life Skill di PKBM
Banyak warga belajar di PKBM berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, bahkan ada yang pernah putus sekolah. Bagi mereka, pendidikan formal saja belum cukup. Mereka membutuhkan bekal keterampilan praktis agar mampu menghidupi diri dan keluarga.
Dengan life skill, warga belajar dapat:
- Mandiri dalam ekonomi – misalnya membuka usaha kecil setelah mengikuti kursus keterampilan.
- Percaya diri dalam berinteraksi – mampu berbicara di depan orang lain, bernegosiasi, dan menjalin relasi.
- Siap menghadapi perubahan – khususnya perkembangan teknologi digital yang menuntut literasi baru.
- Berperan di masyarakat – menjadi warga yang aktif, bukan hanya penonton.
Program Life Skill di PKBM
Banyak PKBM di Indonesia sudah mengintegrasikan program keterampilan hidup dalam kurikulumnya. Beberapa contoh kegiatan life skill yang umum diadakan antara lain:
- Kursus keterampilan vokasional: menjahit, tata boga, pertanian, perbengkelan, hingga desain grafis.
- Pelatihan kewirausahaan: cara membuat rencana bisnis sederhana, mengelola modal, dan memasarkan produk.
- Pelatihan soft skill: public speaking, kepemimpinan, dan kerja tim.
- Pemanfaatan teknologi: belajar komputer, media sosial untuk promosi, hingga penggunaan aplikasi keuangan digital.
Dengan kegiatan semacam ini, warga belajar tidak hanya memperoleh ijazah kesetaraan, tetapi juga kemampuan nyata yang bisa langsung digunakan.
Dampak Nyata Life Skill bagi Warga Belajar
Banyak kisah inspiratif lahir dari PKBM. Ada warga belajar yang berhasil membuka usaha kuliner sederhana setelah belajar tata boga. Ada juga yang memanfaatkan pelatihan desain grafis untuk menawarkan jasa di media sosial. Bahkan, beberapa warga belajar berani melanjutkan pendidikan tinggi setelah merasa percaya diri dengan kemampuan mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa life skill tidak hanya sekadar “tambahan” dalam pendidikan kesetaraan, melainkan bagian inti yang mampu mengubah hidup seseorang.
Penutup
Membangun kemandirian melalui life skill di PKBM adalah langkah strategis untuk menjadikan pendidikan kesetaraan lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat. PKBM tidak hanya mencetak lulusan yang berijazah, tetapi juga individu yang percaya diri, kreatif, dan mandiri. Dengan dukungan berbagai pihak—pengelola PKBM, pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha—program life skill dapat menjadi solusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup warga belajar.
Tag:Kesetaraan, Pendidikan